Desa Jatiluwih Bali Jadi Salah Satu Desa Terbaik di Dunia 2024

Jakarta, PaFI Indonesia — Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali jadi salah satu desa terbaik di dunia versi United Nations Tourism.
Penghargaan desa terbaik diserahkan dalam gelaran UN Tourism di Kolombia pada Kamis (14/11). Hal ini dikonfirmasi oleh Manajer Operasional DTW Jatiluwih I Ketut Purna.

“Astungkara, ini penghargaan yang luar biasa. Berkat dukungan masyarakat semua, Desa Jatiluwih dapat penghargaan salah satu desa terbaik dunia 2024,” kata pria yang akrab disapa John.

Desa Jatiluwih masuk nominasi berdasarkan rekomendasi 260 aplikasi yang tersebar di 60 negara. Desa ini terkenal dengan hamparan sawah dengan sistem subak.

Jatiluwih pun jadi desa yang turut berkontribusi terhadap pelestarian budaya, lingkungan dan pengembangan pariwisata yang penuh tanggung jawab.

“Tentunya ini bukan hanya karena kami, tapi masyarakat di Desa Jatiluwih yang sama-sama berkomitmen dan mengedepankan filosofi Tri Hita Karana hingga bisa menerima penghargaan ini,” imbuhnya.

“Astungkara, ini penghargaan yang luar biasa. Berkat dukungan masyarakat semua, Desa Jatiluwih dapat penghargaan salah satu desa terbaik dunia 2024,” kata Manajer Operasional DTW Jatiluwih I Ketut Purna alias John saat dikonfirmasi detikBali, Sabtu (16/11/2024) siang.

Selain Desa Jatiluwih, Desa Wukirsari, Kabupaten Bantul, Yogyakarta juga masuk kategori desa terbaik.

Menurut John, Jatiluwih masuk nominasi berdasarkan rekomendasi dari 260 aplikasi yang tersebar di lebih 60 negara. Desa yang dikenal dengan hamparan sawah dan sistem subaknya itu juga dianggap berkontribusi dalam mewujudkan pariwisata berkelanjutan.

“Salah satu yang menjadi perhatian yakni pelestarian warisan budaya, menjaga lingkungan, dan pengembangan pariwisata dengan penuh tanggung jawab,” imbuh John yang hadir langsung saat penyerahan penghargaan tersebut di Kolombia.

Menurut John, penghargaan tersebut dapat diraih berkat sinergi antara pengelola kawasan dengan masyarakat Jatiluwih. Selain memiliki lanskap alam yang masih lestari, sebelumnya Jatiluwih juga diakui sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO.

“Tentunya ini bukan hanya karena kami, tapi masyarakat di Desa Jatiluwih yang sama-sama berkomitmen dan mengedepankan filosofi Tri Hita Karana hingga bisa menerima penghargaan ini,” pungkas John. Selain Jatiluwih, Desa Wukirsari, Bantul, Yogyakarta, juga masuk sebagai desa  dunia yang diberikan UN Tourism.