PAN Terbuka Jika Jokowi Mau Bergabung: Kami Siapkan Karpet Biru

Jakarta, PaFI Indonesia — Sekretaris Jenderal PAN Eko Hendro Purnomo mengatakan partainya terbuka jika Presiden ke-7 RI Jokowi mau bergabung.
Hal itu disampaikan Eko terkait dengan pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menegaskan Jokowi dan keluarganya saat ini bukan lagi menjadi bagian dari PDIP.

“Pokoknya gini, Pak Jokowi 1.000 persen kalau mau masuk PAN diterima. Welcome, ada karpet biru buat Bapak Jokowi, silahkan,” kata Eko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12).

Eko mengatakan PAN juga terbuka jika anggota keluarga Jokowi hendak bergabung.

“Keluarganya, semuanya deh pokoknya terbuka untuk Pak Jokowi untuk masuk. Saya sebagai sekjen memberikan karpet biru untuk Bapak Jokowi,” ujarnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menegaskan Jokowi dan keluarga kini bukan menjadi bagian dari partai.

Menurut dia, Jokowi sudah tidak sejalan dengan idealisme partai sejak mencalonkan putranya lewat Mahkamah Konstitusi (MK) pada pilpres lalu.

“Saya tegaskan kembali Bapak jokowi dan keluarga sudah tidak lagi jadi bagian dari PDI perjuangan,” kata Hasto, Rabu (4/12).

Hasto menyinggung ambisi Jokowi yang tak pernah berhenti untuk berkuasa. Dia kembali menyinggung sikap partainya di Rakernas V dan telah meminta maaf atas sikap Jokowi karena telah melupakan cita-cita yang membentuknya.

“Dan pada rapat kerja nasional yang kelima kami juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada rakyat Indonesia tentang seorang pemimpin yang karena kekuasaannya bisa berubah dan melupakan cita-cita yang membentuknya,” katanya.

Hal tersebut ditegaskan Hasto, saat menjawab pertanyaan awak media terkait nasib status Jokowi sebagai kader partai ditengah keputusan pemecatan 27 kader partai tersebut. Apakah Jokowi, Gibran dan Bobby termasuk bagian yang dipecat itu?

“Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi dan keluarga sudah tidak lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam konferensi pers yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2024.

Hasto menyampaikan, bahwa partai telah menilai jika praktik-praktik politik yang dijalankan Jokowi

dan keluarganya sudah tidak lagi sejalan dengan cita-cita PDIP, yang telah diperjuangkan sejak masa Bung Karno.

“Sehingga itulah yang terjadi, dan kemudian kita melihat bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tidak pernah berhenti,” ujarnya.